Harga BBM Bakal Naik Menjelang Mudik Lebaran: Jangan Biarkan Tangki BBM Kosong!

Harga BBM Bakal Naik Menjelang Mudik Lebaran 2022

Petugas SPBU yang sedang melayani saat pengisian bahan bakar jenis Pertalite

KOMPAS Jateng Update, Magelang - Masyarakat Indonesia diharuskan menghadapi kenaikan harga BBM berjenis Pertamax RON 92 dan juga dampak kelangkaan tersedianya BBM berjenis Pertalite habis menjelang datangnya bulan suci ramadhan 2022 dibarengi mudik Lebaran 2022 dimana masyarakat mayoritas beragama Islam dihari lebaran sering melakukan mudik lebaran pulang ke kampungnya masing-masing.

Penyesuaikan naiknya harga BBM Pertamax dilatarbelakangi adanya kasus ketersediaannya bahan bakar serta harga minyak dunia yang tembus hingga mencapai pada kisaran US$100 per barel, semacam itu keadaan minyak dunia dengan harga minyak mentah  Indonesia sampai saat ini.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar non-subsidi tersebut. Bahan bakar jenis Pertamax RON 92 ini diperkirakan akan naik mencapai Rp16.000 per-liter. Salahsatu Pimpinan dari Biro Komunikasi dan Layanan Informasi memberitahukan bahwasannya bahan bakar berjenis non-subsidi ini tengah terpantau tinggi di akhir 2021.

Menurutnya saat dilakukan pengukuran menggunakan alat ukur ICP tersebut memang mulai merangkak naik, dan juga lebih melonjak naik dari akhir Februari waktu terjadinya konflik perang di negara Ukraina tersebut yang memberikan dampak buruk terhadap perekonomian global terutama masalah ketersediaanya suplai minyak mentah dunia.

"Serangan Rusia ke Ukraina tengah jadi perbincangan yang hangat di ranah International News yang banyak menuai presepsi dari seluruh belahan dunia. Akibat terjadinya perang tersebut, suplai minyak bumi yang berasal dari negara Rusia dan juga Kazakhstan mengalami hambatan lantaran akibat saluran utama pipa Caspian Pipeline Consortium yang mempengaruhi suplai minyak bumi terlihat berkurang yang dikirimkan ke Uni Eropa, " tuturnya dalam pemberitahuan pers, Sabtu (26/3/2022).

Menurutnya, penambahan harga minyak bumi amat pengaruhi terhadap naiknya harga BBM semua negara termasuk negara Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa sumber media, harga BBM yang berjenis BBM non-subsidi RON 92 atau yang sering dikenal oleh masyarakat BBM Pertamax terlihat bulan Maret 2022 sebesar Rp14.526 per-liter. Harga itu yakni representasi dari penambahan harga minyak mentah dunia untuk keekonomian BBM Pertamax.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh atasan Direksi dan Komisaris Pertamina Nicke Widyawati yang menginginkan dukungan sesegera mungkin dari Komisi VI DPR RI supaya mendapat izin untuk menaikkan harga jual jenis BBM non-subsidi tersebut. "Hari ini Pertamax belum mengikuti harga pasar, bisa jadi memicu kenaikan harga bahan bakar Pertamax sesuai yang diinginkan," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pandangan (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin, 28 Maret 2022.

Ketentuan harga jual BBM Pertamax ingin naik menjadi Rp16.000 per-liter ditaksir tepat sasaran dengan alasan sebagian besar pengguna bahan bakar jenis Pertamax adalah orang golongan menengah keatas, jadi sudah sewajarnya jika harga BBM Pertamax tersebut dinaikkan harga jualnya.

Staf pribadi Menteri BUMN Arya Sinulingga sepakat dengan konsep yang dibuat oleh PT. Pertamina (Persero) menghitung kembali sekaligus menetapkan harga jual BBM jenis Pertamax agar sesuai dengan harga keekonomian untuk sekarang ini. Terlihat pula, bahan bakar jenis Pertamax tersebut telah berkontribusi sebesar 13 persen terhadap keseluruhan BBM di Indonesia.

“Pertamax ini kan sudah jauh sekali keekonomian biayanya yang diberikan oleh pihak PT. Pertamina. Sampai saat ini harga jual jenis Pertamax di jual seharga Rp9.000-an, akan tetapi harga keenomian yang diberikan oleh Kementerian ESDM mencapai Rp16.000,” ucapan Arya Sinuligga saat memberikan keterangannya melalui media dan masyarakat, Selasa (29/03/2022).

Arya merasa sungguh tidak relevan kalau PT. Pertamina melindungi harga jual BBM dan juga memberikan subsidi harga Pertamax disebabkan beberapa besar pemakainya adalah golongan orang mampu. "Lucu juga apabila PT. Pertamina memberikan subsidi kepada mobil-mobil mewah tersebut yang notabennya berduit banyak” ujar Arya Sinulingga.

Risiko Kelangkaan BBM jenis Pertalite ini akan dialami dikalangan masyarakat menengah kebawah. Sementara itu, dipastikan kenaikan harga bensin Pertamax akan diterapkan dan juga memastikan kalau BBM jenis Pertalite sebagai bahan bakar tambahan. Seandainya persediaan bahan bakar Pertalite menyusut alias lebih-lebih hilang di pasaran, rakyat Indonesia bakal menanggung dampak kelangkaan BBM tipe Pertalite itu. Pengamat dari Institute Achmad Nur Hienergit memberitahukan seumpama pemastian Pertalite Ron 90 sebagai BBM bersubdisi tercantum dalam ketetapan Menteri ESDM nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022, dikutip dari Informasi Hukum ESDM - Kementerian ESDM.

Achmad Nur masih bingung dengan besaran pinjaman ganti rugi negara ke Pertamina untuk melunasi subsidi yang diberikan oleh PT. Pertamina tersebut. Hal ini dapat membuat persediaan Pertalite di pasaran kian menyusut bahkan langka. Negara  mencatatkan pinjaman ganti rugi sudah mendekati nilai sekitar Rp109 triliun pada tahun 2021. Jumlah yang sudah dipaparkannya itu melingkupi Rp84,4 triliun ganti rugi akibat subsidi BBM Pertamax terhadap Pertamina.

"Penetapan tentang BBM jenis Pertalite sebagai BBM bersubsidi untuk kalangan masyarakat menengah kebawah. Dikatakan pula kalau Pertalite akan hilang dari pasaran dampak negeri tidak segera membayarkan utangnya pada PT. Pertamina," ujarnya Achmad terlihat Selasa (29/3/2022).

Menurutnya, pola yang terjalin pada kualitas itu rentan terulang di Pertalite. Meski biayanya lebih irit dari pemakaian Pertamax, seiring dengan peningkatan  harga minyak dunia, Pertalite berpotensi jadi barang yang langka di Indonesia sehingga menimbulkan presepsi pemikiran masyarakat untuk membeli BBM non-subsidi yang jauh lebih mahal dari bensin Pertalite.

Memilih bahan bakar minyak yang sesuai dengan spesifikasi mobil

Memilah bahan bakar minyak (BBM) ialah salahsatu perihal yang mesti dipilih agar mobil anda lebih awet serta ramah lingkungan. Pemakaian BBM yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan mobil, mobil mampu menjaga performa mesin dari keausan yang disebabkan pembakaran di area ruang bakar yang tidak maksimal sehingga meninggalkan sisa karbon dan memicu kerusakan yang amat besar di area ruang mesin dan juga berpotensi mengeluarkan emisi gas yang kurang baik dari asap mobil kalian. Bayangkan saja jika seluruh pemakai kendaraan salah memilih jenis BBM yang tidak sesuai spesifikasinya, dampak apa yang akan timbul untuk jangka panjangnya. Tidak terbayang bukan?

Memilih bahan bakar minyak yang sesuai mobil kalian, secara tidak langsung kalian sudah membantu merawat mobil dari kerusakan lebih dini lho... yang ditimbulkan dari salah memilih jenis BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi mobil kalian. Sahabat KOMPAS Jateng, Memilih bahan bakar minyak yang sesuai berarti kalian juga sudah mendukung program pemerintah dalam rangka melestarikan lingkungan global dan pencemaran udara yang dihasilkan/dikeluarkan dari asap mobil.

Sahabat KOMPAS Jateng, demikian ulasan yang dapat kami informasikan tentang harga BBM naik menjelang mudik lebaran, Jangan biarkan tangki BBM Kosong disaat mobil kalian gunakan maupun di garasi rumah kalian. Ikuti dan cari informasi berita terbaru di News Pertamina disini!