Desa Wisata Kemetul: Memperkenalkan Keindahan Pedesaan di Indonesia

Desa Wisata Kemetul

Spot Patung Kepala Naga Desa Wisata Kemetul
Spot Patung Kepala Naga Desa Wisata Kemetul ©www.kompasjatengupdate.com

Desa Wisata Kemetul adalah destinasi wisata yang sedang naik daun di Indonesia. Terletak di Dusun Krajan RT 11 RW 03, Desa Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, desa ini menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dari yang biasa kita temukan. Desa ini menggabungkan pariwisata dengan keberlanjutan lingkungan dan pengembangan masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang destinasi wisata Kemetul, mulai dari sejarah hingga pengalaman wisata yang bisa kamu nikmati di sana.

Sejarah Desa Wisata Kemetul

Dikisahkan seorang prajurit dari Keraton Solo melarikan diri dan bersembunyi di sebuah dusun yang merupakan awal mula Dusun Kemetul, menurut legenda tentang sejarah daerah tersebut. Selama bersembunyi, dia merenung di atas batu besar yang disebut "Watu Lawang" yang terletak di bawah pohon kanthil. Setelah dia berlatih meditasi beberapa saat, dia keluar dan bertemu dengan seorang wanita yang segera memenangkan hatinya dan akhirnya akan menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya. Nama perempuan tersebut adalah Nyai Ketul, dan dianggap sebagai nenek moyang masyarakat desa yang kini lebih sering disebut Desa Kemetul.

Sebutan bukit SADANG mengacu pada bukit yang menjulang tinggi di ujung paling barat Desa Kemetul. Bukit ini menampilkan keindahan alam yang terbentang luas di kawasan hutan yang lebat. Di sana ada sebuah pohon yang dikenal sebagai Sekar Kanthil yang tumbuh subur di antara pohon-pohon lainnya. Pasukan yang ditempatkan di Keraton Solo memanfaatkan pohon ini sebagai tempat bermeditasi dan sekarang orang lain datang ke sini untuk melakukan hal yang sama. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun di Desa Kemetul, dan penduduknya beranggapan bahwa pohon yang dimaksud memiliki kualitas yang unik.

Bunga berwarna oranye dan putih dapat terlihat tumbuh pada satu pohon Kanthil jika merupakan spesimen yang sehat. Bunga-bunga yang mekar dan menutupi pohon ini sudah mulai berguguran ke tanah, namun bunga-bunga yang gugur tidak bergerombol di sekitar kawasan pohon itu berada. Diduga jatuhnya bunga pohon kanthil itu terjadi di Keraton Solo, tempat prajurit itu mencari perlindungan. Namun, areal di bawah pepohonan tetap bersih meski sudah banyak bunga pohon kanthil yang mulai berguguran.

Pokdarwis adalah nama sebuah organisasi yang mengelola dan mengembangkan potensi wisata di Desa Kemetul. Bunga berwarna putih dengan wangi yang harum ini kini menjadi lambang desa Kemetul, khususnya menjadi nama perusahaan yang mengelola dan mempromosikan potensi wisata di desa tersebut. Pemilihan nama bunga Kanthil tidak terlepas dari makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Rona putih kembang kanthil melambangkan kesucian komitmen warga desa untuk menjadikan Kemetul sebagai dusun yang maju dan sejahtera, salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata. Bunga Kanthil yang harum diyakini akan memberikan efek menguntungkan bagi setiap orang yang bersentuhan dengannya.

Melalui program tersebut, Desa Kemetul mulai dikembangkan sebagai destinasi wisata yang menarik. Desa ini menawarkan pengalaman yang berbeda dari tempat wisata lainnya, yaitu wisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat. Program tersebut juga mempromosikan penggunaan energi terbarukan dan limbah organik sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan.

Pada awalnya, program pengembangan desa wisata di Desa Kemetul hanya diikuti oleh beberapa keluarga. Namun, seiring waktu, semakin banyak warga desa yang bergabung dengan program tersebut dan turut mempromosikan Desa Wisata Kemetul sebagai destinasi wisata yang unik.

Tujuan dan Manfaat Pengembangan Desa Wisata Kemetul

Desa Wisata Kemetul
Jembatan Situs Bintang Jatuh | Desa Wisata Kemetul, Susukan, Kab. Semarang

Tujuan pengembangan Desa Wisata Kemetul adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dengan mempromosikan pariwisata dan keberlanjutan lingkungan. Melalui program pengembangan desa wisata, warga desa diharapkan dapat memperoleh pendapatan tambahan dari sektor pariwisata dan juga mempertahankan lingkungan mereka agar tetap lestari.

Manfaat dari pengembangan Desa Wisata Kemetul juga sangat besar. Selain meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, pariwisata juga dapat memberikan dampak positif bagi pengunjung. Pengunjung dapat menikmati pengalaman wisata yang berbeda dan autentik, serta dapat belajar tentang kebudayaan dan cara hidup masyarakat setempat.

Selain itu, pengembangan desa wisata juga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan. Program penggunaan energi terbarukan dan pengelolaan limbah organik dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari sektor pariwisata.

Dengan pengembangan destinasi wisata Kemetul, diharapkan masyarakat dapat memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan keberlanjutan, serta dapat mempromosikan budaya dan kerajinan tangan lokal. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman wisata yang lebih mendalam dan berkesan.

Pemandangan dan Daya Tarik Wisata

Daya Tarik Wisata Alam

Desa Kemetul yang berbukit dikelilingi oleh dua kecamatan. Karena itu, dusun ini memiliki banyak tempat wisata alam, seperti pemandangan dari atas bukit Sadang dan sunrise yang bisa disaksikan wisatawan di pagi hari. Sebagian besar penduduk di desa ini adalah berprofesi sebagai petani atau pedagang, sehingga pertanian merupakan bagian besar dari mata pencaharian kehidupan mereka. Berdasarkan statistik tahun 2012 yang berdasarkan dari situs pemerintah Desa Wisata Kemetul Kabupaten Semarang, kota ini banyak dikunjungi pengunjung. Ada 4.958 pengunjung domestik ke kota ini. Dusun ini memiliki wisata alam dan pemandian alam yang masih alami bisa dinikmati pengunjung domestik.

Daya Tarik Wisata Budaya dan Kerajinan

Desa Kemetul juga terkenal dengan budaya dan hasil kerajinan makanan/industri rumah tangganya. Budaya adat ini pertama kali diwarisi dari nenek moyang Desa Kemetul dan bertahan hingga saat ini, sehingga jarang ditemui di banyak desa lainnya. Selain kuliner buatan tangan, penduduk desa Kemetul masih mempertahankan cara hidup tradisional. Sejalan dengan pandangan yang dianutnya, mereka tetap berkomitmen pada ritual tradisional dan keagamaan. Selain itu, terdapat rumah adat yang berfungsi sebagai tempat pertemuan bersama penduduk setempat.

Dukungan Terhadap Desa Wisata Lain

Desa Kemetul dan masyarakat di sekitarnya, termasuk Desa Kemetul dan Desa Kenteng bekerja sama dengan baik, terutama dalam hal fasilitas bagi pengunjung. Desa Mandiri dan Desa Bersinar merupakan desa wisata yang pertama dijadikan desa wisata sebelum Desa Kemetul, sehingga banyak wisatawan mancanegara kerap berkunjung di kedua desa tersebut dan dijadikan sebagai destinasi wisata yang bisa dikunjungi sekalian. Ada banyak homestay di Desa Bersinar yang menjadikannya tempat yang potensial untuk wisata alam pegunungan.

Selain itu, Desa Bersinar terdapat tempat wisata kuliner yang baik dan membuat kerajinan tangan yang dapat diberikan sebagai oleh-oleh. Seiring dengan berkembangnya permukiman di sekitar Kemetul dengan adanya desa wisata tersebut, secara tidak langsung potensi wisatanya juga meningkat. Sehingga pengunjung yang pernah berkunjung ke Desa Bersinar dan menginap di homestay di sana, para tamu wisatawan bisa pergi ke Desa Kemetul untuk wisata bahari kemudian berkunjung ke Desa Mandiri untuk membeli oleh-oleh.

Dukungan Terhadap Industri Pariwisata

Adanya pertumbuhan desa wisata yang cukup cepat di sektor pariwisata saat ini akan memberikan dampak positif bagi desa sekitar dengan terciptanya lapangan kerja baru, produksi industri rumah tangga meningkat, serta berkembangnya kerajinan tangan sebagai updaya mengurangi kemiskinan.

Budaya dan Kehidupan Masyarakat Desa Wisata Kemetul

Selain keindahan alam yang memukau, destinasi wisata Kemetul juga memiliki budaya yang kaya dan unik. Masyarakat desa ini memiliki kebiasaan dan adat yang masih dijaga hingga saat ini.

Salah satu kegiatan budaya yang masih dijaga adalah Dawuhan. Dawuhan merupakan salah satu budaya tradisional yang dilakukan oleh desa Kemetul ketika masyarakat setempat ingin meminta turun hujan di musim kemarau. Jika budaya Dawuhan dilaksanakan dan doa tersebut dikabulkan, maka adat dawuhan tersebut dilaksanakan sebagai permohonan agar hujan yang dikabulkan dapat membawa keberkahan dan manfaat bagi seluruh masyarakat Desa Kemetul dan hujan tersebut tidak membawa malapetaka atau bencana di desa kemetul sekitarnya.

Dawuhan ini merupakan acara makan bersama yang disebut sebagai “kondangan” oleh penduduk setempat. Pada acara makan bersama yang dilakukan oleh penduduk setempat yang terdiri dari tumpeng dan lauk khas pedesaan yang sering disajikan di atas daun pisang.

Selain itu, Desa Kemetul memiliki tradisi budaya yang sering dilakukan setiap satu tahun sekali yang bernama “Jolenan”. Jolenan biasanya dilakukan oleh masyarakat Desa Kemetul dengan cara mengarak atau mengiringi mengelilingi desa dengan membawa semua hasil bumi sebagai ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah setiap tahunnya.

Masyarakat Desa Kemetul juga sangat ramah dan sopan terhadap pengunjung. Mereka sangat terbuka dan senang berinteraksi dengan wisatawan, memberikan pengalaman wisata yang sangat menyenangkan dan mendalam.

Dengan kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang masih kental dijaga, Desa Kemetul menjadi destinasi wisata yang sangat menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman wisata yang autentik dan bermakna.

Keindahan Desa Wisata Kemetul, Susukan, Kabupaten Semarang

Wisatawan asal Kabupaten Semarang dan sekitarnya berlomba-lomba berfoto di tempat selfie SBJT (Situs Bintang Jatuh) di Desa Kemetul, Kecamatan Susukan. Dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat, Pemerintah Desa Kemetul mentransformasikan, mengemas, dan mempromosikan potensi daerah seperti pertanian, hasil usaha mikro, dan kesenian masyarakat.

Pemerintah desa Kemetul terus berupaya meningkatkan potensi dan budaya masyarakat agar pengunjung baik domestik maupun mancanegara semakin tertarik untuk berkunjung ke Desa Wisata Kemetul.

Selain itu, terdapat gazebo warna-warni yang merupakan salah satu lokasi paling khas dan indah di seluruh destinasi wisata Desa Kemetul yang terletak di tepi sawah. Berikut beberapa foto keindahan Desa Wisata Kemetul yang diambil saat liburan bersama keluarga yang mungkin bisa menjadi panduan bagi pengunjung yang akan datang.

Kamera fish eye ini sering digunakan oleh wisatawan untuk mengambil gambar yang lebih indah. Wisatawan seperti itu dapat membuat kesan lebih indah yang tampak lebih asli dengan menggunakan alat peraga yang terbuat dari pakaian etnik. Sudah pasti dengan menggunakan alat peraga tersebut, hasil yang didapat pasti lebih indah.

Fasilitas Wisata

Penginapan di Desa Wisata Kemetul

Sangat mudah untuk menemukan hotel seharga Rp 100.000 atau hotel bintang lima di dekat Susukan di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Melalui aplikasi atau situs pemesanan hotel, Anda memiliki akses ke berbagai pilihan hotel atau penginapan sekitarnya, mulai dari harga sewa penginapan yang terjangkau hingga yang berbintang lima. Layanan pemesanan hotel secara online seringkali memberikan promosi dan diskon melalui aplikasi online, jadi sangat penting untuk Anda membandingkan berbagai harga dengan potongan harga yang tersedia dan ditawarkannya.

Jika Anda sebagai orang backpacker yang ingin mendapatkan penginapan dengan harga yang murah, Anda dapat memilih penginapan seperti OYO, RedDoorz, atau wisma yang dapat dijadikan pilihan penginapan terbaik untuk Anda. Biasana tarif untuk penginapan seperti OYO, RedDoorz memberikan tarif yang lebih murah sekitar 100 ribuan per-malam. Namun, jika Anda ingin merasakan suasana yang lebbih nyaman dengan fasilitas yang mewah, maka Anda bisa mencari hotel bintang lima paling dekat dengan Desa Kemetul.

Berikut ini beberapa penginapan terdekat yang bisa Anda pilih jika berkunjung ke Desa Wisata Kemetul.

1. Kayu Arum Resort

Lokasi 12.09 Km dari Desa Kemetul

Alamat: Jl. Magersari, Ringinawe RT 09 RW 01, Tegalrejo, Ledok, Kec. Argomulyo, Kota Salatiga Kodepos 50733, Jawa Tengah | (0298) 316654>

Harga Sewa: IDR 562,238

2. Laras Asri Resort & Spa

Lokasi 12.13 Km dari Desa Kemetul

Alamat: Jl. Jendral Sudirman No. 335, Kota Salatiga

Harga Sewa: IDR 343,587

3. Le Beringin

Lokasi 13.23 dari Desa Kemetul

Alamat: Jl. Jendral Sudirman No. 160, Kota Salatiga

Harga Sewa: IDR 531,003

4. Griya Tetirah

Lokasi 13.51 dari Desa Kemetul

Alamat: Jl. Letnan Jend. Sukowati Road 47D, Kota Salatiga

Harga Sewa: IDR 562,237

5. Wisma Tamu UKSW Guest House

Lokasi 13.96 Km dari Desa Kemetul

Alamat: Jl. Adi Sucipto 20, Kota Salatiga

Harga Sewa: IDR 187,418

Makanan dan Minuman Khas Desa Kemetul

Selain keindahan alam dan kehidupan masyarakatnya yang menarik, Desa Wisata Kemetul juga menawarkan makanan dan minuman khas yang lezat dan unik. Makanan dan minuman khas kampung Desa Kemetul terbuat dari bahan-bahan alami dan segar yang diolah dengan resep tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Salah satu makanan khas kampung Desa Kemetul yang terkenal adalah nasi liwet. Nasi liwet adalah nasi yang dimasak dengan santan kelapa dan rempah-rempah, kemudian disajikan dengan lauk-pauk seperti ayam goreng, sate tempe, atau sayur labu siam. Nasi liwet di desa ini memiliki cita rasa yang gurih dan sedikit manis, serta memiliki aroma yang khas.

Selain nasi liwet, destinasi ini juga terkenal dengan sate kelinci. Sate kelinci adalah sate yang terbuat dari daging kelinci yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk dengan bambu, kemudian dibakar dengan arang atau kayu bakar. Sate kelinci disini memiliki cita rasa yang enak dan gurih, serta memiliki tekstur yang lembut dan empuk.

Selain makanan, Desa Wisata Kemetul juga menawarkan minuman khas yang segar dan lezat, yaitu wedang uwuh. Wedang uwuh adalah minuman tradisional Jawa yang terbuat dari campuran rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, cengkeh, dan daun pandan, yang kemudian direbus dengan air dan gula merah. Wedang uwuh di desa ini terkenal memiliki cita rasa yang khas, segar, dan menghangatkan tubuh.

Selain makanan dan minuman khas di atas, Desa Wisata Kemetul juga menawarkan berbagai macam kuliner tradisional Jawa lainnya, seperti nasi jagung, pecel, gudeg, dan tempe mendoan. Semua makanan dan minuman khas Desa Kemetul dapat dinikmati di warung-warung makan yang terdapat di sepanjang jalan utama desa.

Kesimpulan

Berdasarkan informasi yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Desa Wisata Kemetul merupakan destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam pegunungan serta kehidupan masyarakat yang masih kental dengan nilai-nilai budaya tradisional.

Dengan segala keindahan dan kemudahan yang ditawarkan, destinasi wisata ini merupakan pilihan yang tepat bagi pengunjung yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk kota dan menikmati suasana pedesaan yang tenang dan damai.

Kembangkan dan mempromosikan desa wisata merupakan salah satu upaya untuk memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Dengan berkunjung ke Desa Wisata Kemetul, selain memperoleh pengalaman wisata yang berkesan, pengunjung juga ikut berkontribusi dalam memajukan dan melestarikan kebudayaan dan alam di desa tersebut.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQs)

Apa yang dimaksud dengan desa wisata?

Jawab: Desa wisata adalah sebuah desa yang dikembangkan sebagai destinasi wisata dengan menampilkan keunikan, keindahan, dan kearifan lokal. Desa wisata bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa, memajukan kebudayaan lokal, serta melestarikan alam dan lingkungan hidup.

Apa saja aktivitas yang bisa dilakukan di Desa Wisata Kemetul?

Jawab: Di Desa Wisata Kemetul, pengunjung dapat menikmati berbagai macam aktivitas yang menarik dan mengasyikkan seperti bersepeda, camping, trekking, menikmati kuliner lokal, mengunjungi objek wisata budaya, belajar membuat kerajinan tangan, dan mengikuti kegiatan pertanian di sekitar Desa Kemetul.

Apa saja jenis makanan khas yang bisa ditemukan di Desa Wisata Kemetul?

Jawab: Di kampung Desa Kemetul, terdapat beberapa jenis makanan khas yang dapat ditemukan diantaranya nasi jagung, wedang uwuh, gula kelapa, bakpia, tempe mendoan, getuk goreng, tahu tempe, dan makanan ringan seperti kue rangi dan kue lumpur.

Jenzen Prasetyo Wahyujati
Jenzen Prasetyo Wahyujati Saya merupakan seorang blogger sekaligus author di Kompas Jateng Update. Saya hobi menulis tentang informasi berita, tempat wisata, otomotif, rumah, kesehatan, dan topik menarik lainnya. Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar.